Sabtu, 14 Juli 2012

RINGKASAN MATERI SENI

RANGKUMAN

BUKU PENDIDIKAN SENI RUPA


PEMAHAMAN SENI DAN PENDIDIKAN KESENIAN DI SEKOLAH DASAR


           Seni bersifat terbuka dan memiliki kemungkinan untuk berubah-ubah. Oleh karena itu banyak pakar yang mengajukan pengertian seni yang beragam. Seni adalah proses, produk atau gagasan hasil kerja manusia yang melibatkan kemampuan kreatif, intuitif, kepekaan indera, kepekaan emosi dan pikiran untuk mencipta sesuatu yang indah dan selaras. Di dalamnya terdapat keterampilan-keterampilan khusus manusia dalam melaksanakan prosedur, prisnsip dan teknik-teknik tertentu. Seni anak berbeda dengan seni orang dewasa. Oleh karena karakter baik fisik maupun mental keduannya berbeda. Aspek seni adalah penjabaran dari matra-matra substansial seni. Matra substansial seni meliputi : a) Matra pengetahuan, b) Matra apresiasi, c) Matra keterampilan dan d) Matra kreativitas. Keseluruhan matra serta aspek seni berbeda berada pada wawasan pengetahuan yang sama yaitu estetika. Matra pengetahuan berkaitan dengan pengetahuan dasar dan jenis seni yang bersangkutan. Aspek dalam matra ini meliputi : a) terminologi, b) fakta, c) konvensi, d) periode, e) klasifikasi, f) kriteria, g) metodologi, dan h) teori. Matra apresiasi berkaitan dengan kepekaan serta kemampuan seseorang melakukan penghayatan hingga penilaian terhadap suatu proses atau karya seni. Aspek-aspeknya meliputi : a) penilaian b) empati c) perasaan. Matra keterampilan dan matra kreativitas termasuk dalam matra produksi. Matra keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang  dalam a) mengolah media ungkap atau alat yang digunakannya dalam berkarya, b) ketepatan mengungkap gagasan ke bentuk karya. Matra kreativitas berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam : a) kepekaan indera seseorang dalam menentukan masalah, b) kelancaran menggunakan alternatif pemecahan masalah, c) keluwesan melihat atau memandang suatu masalah serta kemungkinan pemecahannya, d) kemampuan membuahkan gagasan yang berbeda dari yang ada atau yang biasanya orisinil, e) kemampuan bercipta, f) kemampuan mengabstraksi hal-hal yang umum dan menjadi hal-hal spesifik, g) kemampuan memodifikasi atau mengkombinasikan unsur-unsur seni menjadi karya seni yang utuh, h) kemampuan menata unsur-unsur seni ke dalam tatanan yan selaras. Jenis seni terdi ri atas senu rupa, musik tari dan drama. Seni rupa adalah seni yang aktivitas penciptaannya memerlukan koordinasi mata-tangan. Karya seni rupa dapat dilihat, diraba dan dirasakan. Berdasarkan fungsinya terdiri atas seni rupa murni dan terapan. Seni rupa murni fungsinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kerajinan tangan adalah bagian dari seni rupa terapan yang dikenal sebagai craft.


Seni memiliki fungsi yang dapat dirasa langsung maupun tidak langsung maknanya oleh anak. Fungsi yang langsung dirasakan maknanya adalah sebagai media ekspresi diri, media komunikasi, media bermain dan media pengembangan bakat. Fungsi seni sebagai ekspresi diri berkaitan dengan kegiatan anak menuangkan perasaan, piki, imajinasi, dan keinginan-keinginan dalam dirinya ke dalam aktivitas seni atau hasil karya seni. Kegiatan ini dilakukan tanpa memperdulikan kebermaknaan gagasannya untuk orang lain, karena kegiatan ini lebih cenderung pada kepuasan diri anak dalam berolah seni. Fungsi sebagai media komunikasi berbeda dengan fungsi seni sebagai media ekspresi diri walau di dalamnya tercermin pula ekspresi diri anak. Perbedaannya terletak pada kebermaknaan gagasan yang dituangkan anak ke dalam karya seni seni bagi orang lain. Dengan demikian gagasan yang dituangkan dalam simbol-simbol seni dapat dimengerti dan diterima oleh orang disekitar. Fungsi seni sebagai media bermain berkaitan dengan kegiatan anak bermain, sambil berolah seni. Kebebasan berekspresi anak yang digunakan sambil bermain akan menimbulkan rasa senang. Bila anak merasakan kenikmatan dalam berolah seni karena senang, maka kegiatan ini akan menjadi kebiasaannya untuk mengolah seni tanpa perlu mendorong dari luar. Fungsi seni sebagai pengembangan bakat berkaitan dengan kegiatan mengembangkan minat dan motivasi anak terhadap seni. Bakat seorang anak pada umumnya bellum muncul. Bila ini tidak mendapat kesempatan diolah, maka bakat yang dimiliki anak tidak dapat muncul dan berkembang secara optimal.

Peran seni sebagai media pendidikan merupakan hal penting dalam mengolah kemampuan-kemampuan dasar anak dalam belajar. melalui berolah seni yang bersifat menyenangkan kemampuan-kemampuan dasar anak seperti fisik, cerap, pikir, emosi, sosial, cipta dan estetika dapat diolah secara optimal. Hal ini merupakan falsafah dasar bagi pendidikan seni untuk anak yang dikenal sebagai pendidikan melalui seni atau Education Through Arts. Kemampuan motorik kasar dan halus anak SD dapat ditinggilkan melalui aktivitas seni yang dilakukannya. Selain itu koordinasi kerja dari otot-otot kasar dan halus dengan kepekaan indra dapat terlatih. Melalui pengolahan keterampilan motorik kasar dan halus ini, kepercayaan diri anak dapat berkembang. Hal ini penting untuk mempersiapkan siri anak dalam belajar. kemampuan cerap melalui kepekaan indera anak dalam mengamati, menafsirkan serta merespon masukan-masukan dari dunia sekitarnya dapat ditinggatkan melalui kegiatan berolah seni. Seni mengolah kepekaan anak dalam kemmapuan sensori melalui seluruh inderanya dengan cara yang menyenangkan. Kepekaan dan kemampuan menangkap serta merespon pengetahuan merupakan hal penting yang perlu dimiliki anak dalam belajar. kemampuan nak mengolah kesadarannya terhadap lingkungan sekitar, mengolah pengetahuan yang dimiliki dan menunjukkan keterkaitan dirinya dengan lingkungan sekitar merupakan kemmapuan pikir yang dapat dikembankan melalui olah seni. Melalui aktivitas seni anak mengembangkan kemampuan pikirnya terhadap lingkungan sekitar dilakukan secara aktif dan menyenangkan. Melalui aktivitas ini kemampuan anak berfikir kritis dapat terolah pula. Cara berfikir ini penting dalam perkembangan anak dalam belajar. kematangan emosi anak diperlukan untuk menjadikan mereka siap belajar. melalui kegiatan seni, emosi dapat bebas dan spontan diungkapkan ke dalam karya seni. Hal ini dapat mendukung kepercayaan diri pada anak karena konsep dirinya terhadap lingkungan sekitar dapat diutarakan secara bebas dan menyenangkan. Di samping itu kepekaan anak yang berkaiatn dengan emosi diolah melalui kegiatan apresiasi estetis. Kehalusan perasaan akibat pengolahan kepekaan emosi akan membuahkan bbusi pekerti yang halus. Kemampuan bercipta melalui olah seni dapat mengembangkan daya cipta anak. Melalui aktivitas seni yang bebas dan imajinatif secara berfikir rinci dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berfikir kreatif. Cara berpikir ini sangat dibutuhkan anak dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di samping cara  berfikir kreatif, kemampuan anak dalam menciptakan hal-hal yang unik dan baru dapat pula meningkatkan kemampuan berfikir inovatif. Kemampuan anak mengolah kesadarannya terhadap orang lain di lingkungannya sekitar dalam berkomunikasi, bekerjasama, menghargai dan dihargai dapat diolah melalui aktivitas seni. Kepekaan sosial terhadap kehidupan di lingkungan sekitarnya serta kemmapuan bekerjasama dalam dalam membuahkan karya kelompok dapat mengolah sikap dan perasaan sosial anak.kemampuan bersosialisasi merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan. Kemampuan estetika anak berkaitan dengan kepekaan perasaan kana nilai-nilai keindahan dan keselarasan. Melalui aktivitas seni, anak terbiasa mengolah keselarasan berfikir, emosi dan penyerapan terhadap lingkungan sekitar. Kepekaan terhadap keselarasan dan keutuhan dalam kehidupan anak merupakan tujuan utama dalam pendidikan. Pendidikan di SD berorientasi kepada perkembangan kemampuan anak dan kebutuhan-kebutuhannya. Oleh sebab itu oleh sebab itu program pendidikan ditunjukkan pada hal-hal yang bemakna bagi anak. Oleh karena itu pendekatan yang diterapkan pada jenjanng SD adalah pendekatan pembelajaran tepadu. Kegiatan belajarnya dilakukan sambil bermain dan berbuat atau bekerja. Dalam kegiatan pendidikan di SD, anak ditingkatkan 1) motivasinya untuk meneruskan ke jenjang SLTP, 2) memperoleh dasar-dasar keterampilan, pengetahuan dan teknologi  yang bermanfaat bagi dirinya, 3) mengolah kematangan emosi anak. Selain itu kemampuan mental anak perlu diolah melalui kemahirannya berfikir kritis, kreatif dan inovatif. Keseimbagan berfikir tersebut perlu diperhatikan agar anak dapat dapat berkembang secara optimal. Belajar di SD saat ini bukan sebagai sarana sosialisasi dan memperoleh keterampilan baca-hitung-tulis serta setumpuk pengetahan yang bersifat sesaat. Saat ini anak SD di olah kemampuannya agar dapat melek kebudayaan yang mencakup keterampilan baca-hitung-tulis yang bermanfaat, keterampilan berfikir kritis, kreatif, dan inovatif secara seimbang, keterampilan mencerna dan mengolah teknologi yang bermanfaat. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemmapuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan-aturan estetika tertentu. Selain itu pendidikan seni di SD bertujuan mengembangakan cipta rasa keindahan dan mengolah kemampuan menghargai seni. Jadi melalui seni, kemempuan cipta, rasa, dan karsa anak diolah dan dikembangkan. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni mengolah berbagai keterampilan berpikir. Hal tersebut meliputi keterampilan kreatif, inovatif dan kritis. Keterampilan ini diolah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang. Karakteristik anak SD yang memandang dunia sekelilingnya masih bersifat holistik serta kenyataan dalam kehidupan sehari-hari permasalahan yang dihadapi bersifat menyeluruh dan saling berkaitan maka pendekatan pendidikan seni bersifat terpadu. Selain itu karakteristik anak yang senang dengan bermain dan selallu ingin tahu maka kegiatan berolah seni dikembangkan melalui cara bermain dan bekerja. Karakteristik anak SD dapat dikelompokkan secara umum menjadi kelompok  kelas rendah dan kelas tinggi. Oleh sebab itu pengembangan matra substansial seni pada setiap kelompok akan berbeda dengan penekanannya. Dalam pembelajaran terpadu digunakan tema atau topik tertentu sebagai pusat minat. Pusat minat ini berperan sebagai pengikat keterpaduan pembelajaran antara satu bidang studi dengan bidang studi lainnya untuk membentuk suatu konsep yang bermakna dan relevan dengan toipk yang telah ditentukan. Sebagai pusat minat atau inti kajian yang menjadi dasar dalam pemilihan topik seyogianya dikembangkan dari konse esensial maupun masalah penting dalam kehidupan sehari-hari anak. Matra substansial seni merupakan konsep esensial dalam pendidikan seni. Oleh sebeb itu sebagai pusat minat dalam keterpaduan pada pendidikan seni seyogianya berangkat dari konsep esensial tersebut yag digabung dengan kejadian-kejadian penting yang ada dalam kehidupan anak sehari-hari. Selain matra substansial seperti pengetahuan, apresiasi, keterampilan dan kreativitas yang bermuara pada estetika, maka keterpaduan dalam berbagai jenis seni seperti musik, tari rupa dan drama merupakan konsep esensial yang perlu diperhatikan.

Pelaksanaan keterpaduan pembelajaran seni ditinjau dari konsep esensialnya dapat dilakukan dengan menampilkan baragam model seperti :

a.    Dua jenis seni dengan dua matra substansial seni

b.    Dua jenis seni dengan lebih dari dua matra substansial seni

c.    Lebih dari dua jenis seni dengan dua matra substansial seni.


Keterpaduan dalam pendidikan seni di SD tidak hanya meliputi keterpaduan antara bidang kesenian itu sendiri, tetapi juga lintas bidang lain seperti IPA, IPS, PPKN, PMP, Matematika, Agama, Bahasa dan Pendidikan Jasmani. Mengingat pendekatan sistem pembelajaran di SD menerapkan pendekatan pembelajaran terpadu. Maka penyelenggaraan sebagian mata pelajarannya masih terpisah. Oleh sebab itu kedudukan pendidikan seni dalam keterpaduan ini berfungsi sebagai pangkal atau pendukung pembelajaran terpadu tersebut. Apabila konsep-konsep esensial seni yang akan disampaikan, maka pendidikan seni merupakan pangkal pembelajaran terpadu. Apabila konsep-konsep esensial dari bidang atau mata pelajaran lain yang akan disampaikan, maka pendidikan seni berperan sebagai pendukung konsep tersebut agar lebih bermakna bagi siswa. Dalam kedudukan pendidikan seni sebagai pangkal pembelajaran terpadu maka seluruh jenis seni dapat dipadukan secara utuh atau sebagian yang terdiri dari dua sampai tiga bidang seni. Di samping itu keterpaduan dari matra-matra substansial seni juga perlu diperhatikan. Apabila berperan sebagai pendukung pembelajaran terpadu pendidikan seni dapat bersifat utuh, sebagian maupun terpisah tergantung keperluan konsep esensial bidang lain yang didukung.


Nama : SRI GATI SETIYANINGRUM

Kelas : 4B (PGSD)                                

NPM : 10141071                                   

IKIP PGRI MADIUN                            

                               


Tidak ada komentar:

Posting Komentar